Laman

Minggu, 29 Juni 2014

Diantara Hikmah dan Ujian



Bismillahirrahmanirrahim….

“Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya” QS. Ali Imran : 54

Ijinkan saya menyapa kalian dengan gan (kayaknya lagi ngetrend tuh sebutan ‘gan’_teng), gan setiap kita memang harus bersabar atas fitnah yang dituduhkan untuk jama’ah ini. Setiap melihat berita baik itu di TV atau media online, jujur, saya sendiri merasa ingin angkat senjata sambil teriak “woiiii…..tidak usah banyak omong, kalau berani sini loooo…..”, ala anak ABG yang sedang dipuncak emosional. Gan, fitnah ini benar-benar-benar menusuk, siapa yang matanya tidak menangis mendengar hujatan-hujatan pedas dari orang-orang yang tidak berilmu.

Teringat do’a indah sang Rasul, kekasih yang saat ini sangat dirindui kehadirannya, “ya Allah tunjukkanlah kepadaku segala sesuatu seperti apa adanya” dalam arti lain “agar aku tidak tertipu oleh apa yang sepertinya terlihat”.
Benar, di zaman ini, di masa ini, terkadang mana yang benar dan mana yang salah sering terbolak-balik sehingga bagi sebagian orang dengan mudahnya langsung percaya apa yang ia lihat dan dengar, jadi, yuuukkk berdo’a sebagaiman Rasul berdoa.

Menonton tayangan pidato ustad. Anis Matta, mengingatkanku kembali akan sebuah hadits Nabi tercinta Hati-hatilah dengan Firasat orang yang beriman, karena dia melihat dengan Nur Allah
Ingat, ketika Anas bin Malik ra says “ketika saya memasuki rumah Usman bin Affan ra, diperjalanan saya berjumpa dengan seorang wanita, lantas melirik ke arahnya dengan tajam dan memperhatikan kecantikannnya. Maka, ketika saya datang, Ustman berkata, ‘salah seorang dari kalian datang sedangkan bekas-bekas zina tampak di matanya. Tidak tahukah engkau bahwa zinanya mata adalah memandang? Hendaklah kamu bertobat dengan sungguh-sungguh, atau jika tidak aku akan menghukummu dengan ta’zir!’
Maka ia (Anas ra) bertanya, ’adakah wahyu turun sepeninggal Nabi?’
Ia (Ustman ra) menjawab, ‘tidak, melainkan bashirah (ketajaman hati), burhan (arguman yang kuat), dan firasat yang benar.”
Gan, mereka memang bukan Nabi apalagi malaikat yang tidak punya dosa, tapi mereka hanyalah manusia yang tidak pernah lepas dari fitrahnya sebagai manusia, lupa dan alpha, tapi lagi-lagi saya meyakini, jama’ah ini adalah jama’ah orang-orang yang ingin senantiasa berusaha memperbaiki diri, mendekatkan diri pada Tuhannya, jama’ah yang InsyaAllah selalu disertai malaikat-malaikat Allah karena setiap aktifitasnya selalu dimulai dengan kalam Allah, Al-Qur’anul Karim.

Allahua’lam…
02 Feb 2013
_Memperbaiki hati yang terluka_