Laman

Jumat, 13 Januari 2012

Mencintai ia yang mencari sandaran…!!!


Senja itu, alunan ayat Al-Qur’an meriah diperdengarkan dari setiap mesjid di sudut2 kota Medan. Arah jarum penanda bensin di kaca motorku menuju huruf  ‘E’ empty, terpaksa aku dan adikku berhenti di SPBU terdekat, tidak nekat untuk terus kebut mengejar Magrib ke Akbid Helvetia, menghindari mogok di tengah jalan.
Huuufff….meski dibonceng, tapi tetap saja melelahkan, seharian raga ini belum ada diistirahatkan, mataku yang tadinya liar mencari tempat duduk, terpaku akan keberadaanya.
“ Kak liat tuh, Bapak itu ketakutan kali kayaknya, kasian ya….” Adikku mencoba menterjemahkan raut wajah si Bapak petugas SPBU. Aku hanya tersenyum, masih tampak jelas dipandanganku wajah pucat si Bapak, tangannya terlihat gemetar namun coba ia tutupi sambil menghitung lembaran uang yang barusan ia terima. Tebakanku ia takut dipalakin. Lagi-lagi aku tersenyum melihat adegan ini sambil terus mendekatinya, mendekati ia yang ditakuti. Otakku mulai menari-nari mencoba menganalisa sambil menerka, instingku sebagai calon Sarjana Psikologi semakin membuatku penasaran untuk mempelajari dan menghayati gerak dan ekspresinya.
Aaahhhhh, dasar cengeng!!!. Semakin lama kupandangi semakin air mata berlomba untuk keluar ataukah karena aku wanita yang kata orang lebih sering menggunakan hati dan emosinnya ketimbang akalnya??? Tapi apapun itu, it’s me_keturunan Hawa pendamping Adam ^_^.
Yaaahh, air mata itu baru saja hendak menghirup udara di dunia ini ketika adikku dengan tiba-tiba mengejutkanku dengan tegurannya untuk segera naik keboncengan, air mata itupun langsung bersembunyi sebelum ia benar2 keluar.
Di atas motor pikiranku kembali menerawang sambil sesekali menoleh kebelakang berharap ia berada di belakang kami dengan vespa bututnya. Kulit hitam legam sentuhan mentari itupun ia padukan dengan celana jeans ponggol yang sudah kusam, baju tak berlengan, topi lusuh, rambut dengan gelnya, sepatu kets bolong dan tentunya vespa bututnya.
Terlihat ia seperti ingin menunjukkan ekspresi “JAGOAN”, jagoan yang bebas melakukan apapun, jagoan yang ditakuti oleh semua orang, jagoan yang tidak memiliki masalah dan tentunya jagoan yang pemberani. Mungkin ia berhasil mengelabui si Bapak petugas SPBU, tapi tidak bagiku. Dimataku ia tidak lebih dari seonggong jasad yang tak bertuan, raganya ada dihadapanku tapi jiwanya melayang, melayang untuk mencari sesuatu yang ia pun tidak tau apa yang ia cari. Bagiku ia adalah saudara yang butuh sandaran untuk rehat barang sejenak saja. Bisa kukatakan ia tidak mengenal cinta atau ia belum pernah merasakan hangatnya cinta atau pelukan seorang ibu dan tentramnya melihat senyum ibu. Kali ini aku benar-benar yakin, kasian ia yang tak merasakan cintaNya melalui cinta ibu dan keluarga.
Style ala punknya semakin menarik ragaku untuk terus mendekat, kucoba mengambil posisi dan timing yang tepat untuk bisa berinteraksi, sekarang aku benar-benar berada disamping vespa bututnya, memperhatikan ia yang dengan penuh sabar membersihkan debu dari vespanya, kuawasi  mataku untuk terus memperhatikannya, sepertinya ia tidak berani menoleh ke arahku, padahal aku hanya ingin tersenyum untuknya, agar ia tau bahwa masih ada orang yang ‘memanusiakannya’, kuyakin ia butuh itu.
mmmm….sedikit menyesali diri kenapa tidak langsung kusapa saja, kuajak makan sambil ngobrol, karena kulihat dari kantongnya hanya tinggal 2 lembaran uang bergambar Pattimura. Sepertinya ia dan teman2nya kehabisan bekal, kedua temannya bahkan megeluarkan semua isi kantong yang menunjukkan betapa keringnya kantong mereka sekarang.
Pikiranku terus menerawang, dimana mereka tinggal, dimana keluarga mereka, adakah ia telah menemukan sandaran itu? Ingin rasanya kuputar kembali waktu, ingin kukenalkan ia dengan sandaran hatiku, Rabbku. Ingin kukenalkan ia pada dunia yang penuh cinta dan persaudaraan, dunia yang mungkin dalam khayalnyapun tak pernah muncul.
Sekarang aku hanya bisa berdoa untuk keselamatannya. Semoga ia dan teman-temannya menemukan sandaran itu. Semoga suatu saat mereka akan merasakan percikan cinta Tuhan melalui saudara2 mereka. Semoga…..

*episodeindonesiaku2011
Adakah ia mampu untuk mengisi perutnya malam itu???

2 komentar:

  1. nah keren kak..
    oh ya ada lomba cerpen nih kk ikut dak?
    Original kawan imut yg mengadakan kak,,, :)

    BalasHapus