H-90 untuk menuju pemilukada Sumut di 7 Maret 2013, segala jenis
kreativitas pun bermunculan, mulai dari kreatifitas murahan sampai kreativitas
yang paling elegan, mulai dari slogan sampai jargon, mulai dari pencitraan sampai
pengkaryaan, mulai dari black campaign sampai white campaign, mulai dari tapsel
sampai brandan, mulai dari do’a sampai yasinan, dan akhirnya segala upaya daya
akan tergambar hasilnya di 7 maret 2013.
Masyarakatpun memulai perannya, mulai dari yang kebingungan ampe
yang gak mau tau, mulai dari yang tidak mengerti sampai yang paling tau, mulai
dari yang pro sampai yang kontra, semua memainkan perannya masing-masing.
Lantas sebagai pemuda, peranmu dimana kawan???
Negeri ini menantimu, mulai dari yang kecil saja dulu, Sumut,
hanya untuk lingkup Sumut, apa yang sudah kau berikan untuk Sumut?? sehingga engkau
berani memvonis pemerintah gagal, menyalahkan pemerintah atas ketakberdayaanmu,
bukankah kau telah membaca sejarah, bahwa mereka yang sebenar-benarnya pahlawan
adalah mereka yang selalu bertanya pada dirinya “apa yang sudah kulakukan untuk
negeriku bukan apa yang sudah dilakukan negriku untukku???”, bukan berarti aku
melarangmu atau menyalahkanmu atas pendapatmu, tapi yang kuingin kita tetap
bergerak mengambil peran untuk Sumut yang lebih baik, aku juga merasakan kecewa
sama sepertimu, tapi aku tidak akan tinggal diam hanya sebagai penonton, karena
bagiku menjadi penonton bukanlah ciri seorang pemuda.
Memilih pemimpin memang bukanlah perkara sepele meski bukan juga
perkara yang rumit karena pada hakikatnya Al Malik juga sudah mengajari kita
bagaimana memilih pemimpin yang baik. Mengutip dari salah satu surat cinta dari
Sang Khaliq yang dinamai Al-Maidah ayat ke 57, jelas sudah kriteria pemimpin
yang bisa dijadikan pemimpin ummat ini, BERIMAN!!!
Sederhana bukan???
Tapi bukankah iman itu sendiri terdiri dari tiga aspek, ketika ia
mengucapkan dengan lisan, meyakini dengan hati dan melaksanakan amal dengan
anggota tubuhnya. Maka inilah pemimpin sejati, pemimpin yang senantiasa menjaga
amal-amalnya di tengah hedonitas masyarakat, pemimpin yang senantiasa tunduk
dan takut pada Tuhannya.
Sekarang kita berada di era millennium, era teknologi, era
kebebasan, era dimana yang hak dan yang bathil sering dicampur adukkan, era
dimana yang salah dan yang benar
terkadang sulit untuk dibedakan. Di era ini ada 5 calon pemimpin di hadapan
kita, hanya kelima calon ini, disini tidak ada double Umar, disini tidak ada
Ustman, disini juga tidak ada Ali atau khalifah-khalifah terdahulu. Tidak salah
jika kita berharap dari pemimpin kita untuk bisa sekuat Umar, atau selembut
Ustman atau secerdas Ali, ini harapan semua orang, harapanku dan juga harapanmu
kawan. Tapi sosok-sosok luar biasa itu tidak ada disini, yang ada disini
sekarang hanyalah kelima calon ini GUS IRAWAN, GATOT PUJO NUGROHO, AMRI
TAMBUNAN, CHAIRUMAN HARAHAP, dan EFFENDI SIMBOLON. Jadi, pilihlah yang
setidaknya mendekati kriteria yang telah diajarkan oleh Robbul Alamin kepada
kita, pilihlah pemimpin yang setidaknya sadar siapa dia sebenarnya, apa sebenarnya
tugas utamanya nahnu duat qobla kulli
syaiin, maka pilihlah pemimpin yang mengerti akan hakikat dirinya. Minimal
disitulah peranmu untuk mengambil bagian demi perbaikan Sumut kedepannya,
memilih dan terus berusaha untuk
mencerdaskan diri.
Sekarang silahkan memilih…..!!!
GANTENG gua bgt….^_^
Medan, 06 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar